Argument [ Kyuhyun ]

Judul : Argument

Length : Oneshot

Author : NabiilaPark

Main Cast : Park Ghei In, Cho Kyuhyun

Genre : Romance, married life

Rating : PG-17

 

 

Mendapatkanmu sama halnya mendapatkan gaji kerja yang tak akan pernah terasa cukup sebelum mendapatkan seluruhnya dan sebanyak-banyaknya.

 

 

 

 

Biarkan saja semua orang bingung mengartikan sebuah kata konyol yang di sebuti ‘Cinta’. Karena sekeras apapun tak akan ada definisi tetap dan jelas tentangnya. Cinta itu hanyalah sebuah kata yang dapat disebutkan melalui bermacam bahasa. Entah orang-orang itu tidak tahu atau belum tahu jika ternyata yang namanya cinta itu adalah sebuah rangkaian argument dari setiap orang-orang munafik yang sok memuja-muja kata cinta yah walaupun tidak semua orang begitu. Oke, terlalu frontalkah aku menyebutkan kalimat ini?

Bahkan usiaku kini sudah tidak muda lagi, seharusnya sekarang ini paling tidak aku sudah memiliki makhluk kecil yang mengganggu jam tidurku. Maka salah besar jika kalian mengira ini hanyalah kata-kata dari seorang remaja labil yang masih sesat. Baiklah akan kumulai untuk menjelaskan statement ku tadi seiring dengan berjalannya cerita asmaraku.

***

“Huft, apa paman ini kurang kerjaan mengikuti ku terus?” ucap seorang gadis didepanku dengan garang.
“Paman- paman. Hey! sudah kubilang panggil saja namaku” jawabku ikut jengkel
“ Paman ini bodoh atau apa? Kau bahkan belum menyebutkan namamu!”
“Eoh, benarkah? Hahaha tadi aku hanya bercanda” jawabku basa-basi.
“Aku tahu paman kau sudah menguntitku selama se-bulan terakhir dan akhirnya kini kau tertangkap basah juga olehku “ Ungkapnya sinis, sembari bekacak pinggang.
“Boleh ku ralat? Sebenarnya sudah sejak setahun lalu aku berusaha mencarimu dan akhirnya baru ku ketahui sebulan belakangan”. Ucap ku santai
“Terserahlah, sebenarnya apa misi utama paman mengikutiku? Setahuku orang tuaku cukup kaya untuk memiliki utang”.

“kau berbicara seperti ini malah semakin membuatku menyukaimu ,kau tahu…” ucapku sembari tersenyum manis kearahnya.

“Mwo???? Paman kau gila? Padahal kau lumayan, sayang sekali ternyata tidak waras” Ujarnya terkejut.

“kau bilang apa tadi? Lumayan? Baiklah kau bisa memiliki paman yang lumayan ini Loh?”. Goda ku

“Paman ini pedofil ya? “ ucapnya curiga.

“Hey, lihatlah dirimu! Apa gadis 18 tahun itu masih disebut anak kecil. Oh apakah aku terlihat tua? Bahkan aku baru 28 tahun”.

“Baiklah kalau begitu apa mau paman?’

“Panggil aku Kyuhyun Oppa, Cho Kyuhyun… Dan mari kita berkencan”.

“Maaf Pa- maksudku Kyuhyun kau ini orang asing bagiku, jadi jangan aneh-aneh. …” jawabnya datar

“Teman, aku memberi ciuman pertama ku padamu karena kau adalah teman pertamaku di usia 17 ini, hahaha kau pasti senangkan? Itu yang kau katakan padaku 4 april tahun lalu, tepat di hari jadimu ke 17 Di Club X, Oh ya namamu Park Ghei In. Apa kau sudah ingat sekarang?”

Oh mungkin secara tersirat menunjukkan jika memang aku ini golongan IQ tinggi bahkan tak satupun kata-katanya yang ia ucapkan setahun lalu tertinggalkan.

“Mwo?!!! Oke Kyuhyun aku memang pernah ketempat itu di waktu dan event yang kau sebutkan, Tapi aku sung-…”

“Kau mabuk bodoh, pasti kau tak mengingatnya. Aku benar-benar tak mau tahu kau sudah mencuri ciuman pertamaku juga, maka kau harus bertanggung jawab dan ayolah menjadi pacarku kau pasti tak akan merasa menyesal”

Dia hanya diam saja setelah mendengar persuasi ku, dahinya berkerut-kerut seolah mencoba mengingat sesuatu yang sukar diingat. Dan tentu saja hal ini tak akan ku sia-siakan.

“Waktu mu berfikir habis nona, mau tak mau kau jadi pacarku sekarang dan kita resmi berkencan, besok kujemput di rumahmu. Oh ya,aku sudah tahu rumahmu.”

***

Kalian boleh tertawa, bingung, malas atau mungkin muak dengan cerita tak jelas ini. Tapi Hey!! Ini bahkan lebih menarik dari cerita-cerita detektif yang membuat rasa penasaran membumbung dan ternyata terbayarkan dengan hal yang sebenarnya sepele dan tidak masuk akal.

Setahun lalu ketika aku melepas penat di sebuah tempat yang wajar dikunjungi orang-orang 17+ .Hari itu benar-benar memberiku kesan tersendiri yang begitu membekas dalam ingatanku .Malam itu tempat tak terlalu ramai entah karena apa , sesudah memesan wine favorit ku aku merasakan seseorang menepuk bahuku , aku pun menoleh dan menemukan seorang gadis yang setengah mabuk duduk disampingku tepatnya di depan bartender.

“Kau tahu hari ini adalah hari ulang tahunku ke 17 tahun, hahaha bukankah sekarang aku sudah dewasa. Oh ya kau bisa meminum sepuasmu, aku yang traktir” Ucapnya

Sebenarnya aku adalah tipe orang yang tidak terlalu care dengan sesuatu yang tidak penting namun entahlah gadis itu berhasil membuatku sedikit mengembangkan senyum melihat ekspresi polosnya oh atau mungkin Lol-nya. Kalau dilihat-lihat ia sepertinya masih muda sekali wajahnya masih polos tanpa ada polesan tebal seperti yang biasa kulihat pada rekan wanita ku.

“Mana temanmu? Kenapa tak traktir teman-teman mu saja”

“Aku tak punya teman tetap, sejak kecil aku selalu pindah-pindah keluar negeri sesuai pekerjaan orang tuaku, tapi kau bisa jadi temanku kok. Tenang saja aku ini orang baik, aku juga asyik kau pasti akan senang berteman denganku”. Racaunya tak jelas aku pun hanya tersenyum mendengarnya.

“Siapa namamu?” tanyaku

“Namaku….huk huk, kemarikan telingamu teman” aku pun mengikuti permintaannya dengan sedikit mendekatkan telingaku ke arahnya.

“Park Ghei In” bisiknya

Shrret!

Kemudian aku kaget bukan main ketika ia membalikkan wajahku kearahnya dengan menarik kedua telingaku, ketika aku ingin mengeluarkan protes padanya kurasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Oh aku masih sadar seutuhnya jika sekarang ia menciumku, tapi entahlah aku hanya diam saja karena ehem sejujurnya bibirku tak pernah sekalipun menyentuh bibir dalam bentuk apapun dan I guess you know that.Baiklah First Kiss di usia 27 tahun terlalu memalukan kedengarannya.

Tanpa gerakan atau pun tuntutan lain , hanya saling menempelkan bibir menurutku, beberapa detik kemudian ia melepas tautan bibir kami .

“Teman, aku memberi ciuman pertama ku padamu karena kau adalah teman pertamaku di usia 17 ini, hahaha kau pasti senangkan? Huk, …”

aku hanya geleng-geleng mendengar ucapannya, benar-benar melepas penat malam ini, aku merasa terhibur dengan ulah gadis disampingku. Aku merasakan apa yang ia rasakan, keadaan ku semasa muda kurasa tak jauh beda dengannya karena alasan minimnya teman dan tuntutan keluarga. Ia pun masih tetap meracau tak jelas dan menceritakan banyak hal padaku, dan entah kenapa aku malah terkadang menanggapinya walau sekedar saran tanpa solusi.

Beberapa menit kemudian seorang pria yang ku tahui sebagai supirnya mencoba menuntunnya keluar dan sempat mengucapkan terima kasih padaku yang mungkin ia kira jika aku teman gadis itu karena sudah menemaninya. Ku iyakan saja jadinya, toh tidak salah total kok dugaannnya.
Kemudian……

“Tuan, kau teman nona tadi, ini tagihannya” ucap bartender padaku.

Dan sekarang siapa yang mentraktrir pada akhirnya? Pandai sekali gadis itu cari teman, pria yang berkantong tebal dan aku tentu saja termasuk itu.

***

“Dasar laki-laki tua, kau selingkuh kan dengan wanita seksi itu? Bagus sekali ” gerutu Ghei In padaku.
“Itu salahmu sendiri, salahmu yang selalu menolak lamaranku. Dan kau tau kan apa yang dibutuhkan seorang pria itu?”
“Aku baru 20 tahun bodoh masih bocah kemarin sore, dan yang kau maksud tadi apa yang dibutuhkan seorang pria? Pelampiasan? Katakan saja kalau kau ini memang jelalatan”

“ apa peduli? Kau bahkan sudah bisa menghasilkan kenapa malah sok – sok mengaku masih bocah segala, mau ku kasih bukti!?” jawabku jengkel.

“Kau bahkan tak pernah bilang mencintaiku dari awal, kenapa ngotot sekali ingin menikahiku sebenarnya kau cinta tidak padaku?”. Bingo ,selalu saja ini yang dilontarkan pihak perempuan.

“Sayang, mau ku jelaskan sesuatu? Cinta itu tidak bisa dipisahkan dari Passion jika memang bisa coba jelaskan padaku bagaimana ? banyak orang yang awalnya saling mengatakan cinta namun pasti juga berakhir dengan tragis kalau tidak pengkhianatan ya kekerasan”

Aku menghela nafas sejenak sembari melihat tanggapannya, kulihat ia hanya diam dan mungkin mulai mencoba masuk dalam tahap pemahaman kata-kata ku tadi.

“Aku sudah hidup sejauh ini dan semua yang kulihat benar-benar mendidik ku dan ini semua nyata tanpa adanya rekayasa, aku tahu jika dalam hidup pasti ada yang namanya complicated dan manusia hanya bisa meminimalisirkan bukannya menghilangkan.

Cinta itu hanya kata, sayang, kau jangan sampai terjebak dalam itu,kata Cinta setara dengan kata Makan, minum atau kata lainnya yang bisa diuncapkan dalam bahasa lainnya .Yang membuat sucinya perasaan itu hanya tergantung personal nya sendiri-sendiri”

“Lalu apa sebutan untuk dua insan yang tengah kasmaran atau bagaimana perasaan mu padaku dengan jelas?” tanyanya seperti sedang mengintrogasiku, dan aku tersenyum mendengarnya.

“Mencintai sering kali diartikan sempit oleh kebanyakan orang, mencintai itu bisa saja pada barang mati atau pada hal yang tak bisa disentuh seperti hobi, pekerjaan dan lainnya. Dan semua itu juga nafsu yang membangunnya .Dan sekali lagi jangan mengartikan sempit pada nafsu marah , senang, lapar, ingin memiliki dan yang lebih complex lagi itu semua masuk dalam kategori nafsu…

….Dan masalah perasaanku padamu itu ibarat Mendapatkanmu sama halnya mendapatkan gaji kerja yang tak akan pernah terasa cukup sebelum mendapatkan seluruhnya dan sebanyak-banyaknya.

Terkesan egois memang tapi setidaknya aku bukan lah mereka yang munafik ,aku begitu jujur padamu setiap aku melakukan apapun dan tentang perasaan, aku tidak menyangkal jika memang terdapat unsur nafsu untuk memiliki mu dan aku masih belum tahu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini.
Biar aku mencarinya selama hidupku sehingga aku dapat terus penasaran dan berada disampingmu”. Ucapku Puas.

***

Beberapa temanku sering mengkonsultasikan masalah asmara mereka dan berakhir untuk meminta paksa saran dan solusinya, aku hanya menjawabnya sesuai pemahamanku tanpa benar-benar mencoba memahami lebih. Dan hal itu membuat ku memiliki julukan ‘pakar cinta’ walaupun sudah kukatakan bagaimana pandanganku terhadap cinta yang mungkin membuat setiap orang berfikir rumit padaku.

Aku tak peduli pada apapun sanggahan dan penjelasan orang yang mencoba merubah cara pandangku terhadap cinta. Bagiku didunia ini tak ada orang yang salah dalam berpendapat dan berucap, ucapan anak kecil pun pasti ada benarnya, walaupun terkadang dinilai salah orang lain namun minimal diri sendiri merasa benar akan ucapannya.

Dari beberapa sumber ,pada intinya unsur-unsur pokok pada cinta itu katanya:
– saling percaya,
-saling memahami & mengerti
-saling terbuka satu sama lain.

Saling percaya bagiku seharusnya diperuntukkan pada semua orang yang memiliki peranan dalam hidup kita karena tanpa adanya kepercayaan semua hanya akan dipenuhi dengan prasangka negative dan perasaan tak nyaman pada dunia yang ia kira penuh kebohongan dan imbalan.

Saling memahami dan mengerti bagiku bukan hanya diperuntukkan pada pasangan tapi semua makhluk , pada hewan dan makhluk lain pun kita harus saling memahami karaktristik masing-masing ,hal ini mengajarkan manusia untuk percaya adanya pencipta yang menciptakan banyak perbedaan di dunia agar manusia belajar memahaminya.

Saling terbuka aku sedikit kurang setuju dengan ini .Bagiku privacy itu sangat penting bagi setiap individu.Namun akan kucoba untuk memahaminya ,saling terbuka maksudnya saling jujur terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan, dan ini tentu saja penting tanpa kujelaskan lagi mestinya kalian tahu pentinganya kejujuran itu.

Dan akhirnya ,argument ku pada cinta itu adalah kata yang berarti sebuah ajaran untuk bersikap benar pada apapun didunia.

***

“Kenapa membelikanku benda seperti ini?” Gerutu Ghei In sambil memutar-mutar kotak perhiasan di tangannya
“Aish!! Mengapa kau benar dan aku selalu salah..Hooo”
“Berhenti bersenandung Kyu! Kau itu buang-buang uang membeli barang tak penting”
“Kau lupa suami mu ini kaya? sudahlah diam saja .Mana anak-anak?” jawabku datar.

Akupun menghampiri mereka_anak-anak ku yang tengah terlelap di ranjang dan satunya lagi di Box bayi. Tiga tahun dan dan satunya tiga bulan usia mereka, hebatkan timing ku? Hahaha aku tahu itu. Aku pun mulai mengusili yang kecil dengan berusaha memasukkan jari telunjukku pada bibirnya dan kemudian menjauhkannya ketika mulutnya mulai terbuka ,kulakukan terus seperti itu hingga raut mukanya berubah dan…

“Oek…..oek..”
“Oh apa salah ku? Bahkan di usia 26 tahun aku harus terjebak hidup dengan pria menyebalkan lengkap dengan 2 prajuritnya” Ucapnya gusar sembari menyusui si kecil.
“Rencanaku malah mau menambahnya lagi” ucapku santai.
“Mau kau buat apa sebenarnya? Koleksi? Bukankah sudah 1 set laki-laki dan perempuan “
“Kau seperti bicara benda saja, lagipula itu terserahku kan mau berapapun?” Jawabku penuh kemenangan.
“Ya tuan, memang tidak ada yang bisa mengalahkan mau mu.”

***

Dan inilah kisah asmara ku. Kukira tanpa kata-kata yang memaniskan bibir wanita tak akan mencair. Namun Ghei In merubah cara pandangku tentang wanita. Aku sama sekali tak meyakinkannya agar berpandangan sama denganku. Walau kini Argument nya tentang apa itu cinta tak jauh beda tentangku.

Dan satu hal yang mungkin ganjil sekali, Bahwa kami pasangan suami-istri yang sama sekali tak pernah saling mengucap cinta masing-masing dengan special. Namun nyatanya begini pun kami selalu baik-baik saja dan tak pernah ada konflik diantara kita. Karena bagi kami , aku dan dia itu saling membutuhkan.

 

 

END

 

 

Mohon RCL nya dan jangan jadi siders . FF ini hanya sebuah argument dari penulis jadi mohon dimaklumi untuk setiap pendapat  yang mungkin berbeda cara pandangnya.

10 thoughts on “Argument [ Kyuhyun ]

  1. Suka penggambaranmu mengenai definisi cinta
    Gak rumit untuk difahami, dan selalu saya suka dengan bahasa yang anda tulis *formal banget gua 😀
    Bisa buat pembelajaran juga, setidaknya bisa jadi tolak ukur saya membuat cerita agar gak rancu seperti yang sudah2 *nyadar 😀

    Fighting Mbak Cho…

    Like

  2. ya ampun… entah berapa kali aku mengulang kalimat2 konyol di ff ini… hahaha… keren thor menghibur sekaligus mendidik sih menurutku… coz aku setuju dengan argument ini.. keep writing..!! 😀

    Like

  3. Simple tapi sarat kesan n pesannya. Gaya bahasanya jg g berat.. Bener2 pemikiran yg dewasa ttg argument.. Like this ^^

    Like

  4. penggambaran tentang cinta simple banget dan gk perlu yang aneh””
    nyatanya mereka bisa hidup baik” aja sampai menikah dan punya
    perbedaan pendapat itu wajar

    Like

Leave a comment