Relationship [Kyuhyun]

Judul : Relationship

Length : Oneshot

Author : NabiilaPark

Main Cast : Park Ghei In, Cho Kyuhyun, Choi Siwon

Genre : Romance

Rating : PG-17

Desclaimer :
Bahwa FF ini adalah karya saya.
Saya kembali dengan FF yang entah keberapa sekian kali. Dan FF ini saya harap dapat menghibur para pembaca walau mungkin tidak ada yang lucu. Dan maaf juga kalau bahasa dan tata penulisan kurang berkenan. Saya harapkan untuk melihat Identitas Fanfiction (sebelum Desclaimer) terlebih dahulu agar lebih tahu bagaimana konten dari FF ini. Saran yang membangun saya tunggu ….

Don’t forget for RCL….

 

 

“ Ghei… mulai kemarin pacar tersayangmu resmi jadi ketua Mathematic Club kampus kita”.
“Oh ya? Good ,then…” jawabku enteng.
“Oh My…Are you nuts? .Dimana predikat mu sebagai The freakin’ fanatic girlfriend ”.

Ya. Itu berlaku untuk beberapa waktu yang lalu, namun sekarang For the god sake, I’ll never ever do that crazy act again especially just for my damn boyfriend. Tidak akan.

Aku hanya mengendikkan bahu acuh pada mereka_teman – teman sejurusanku. Dan tentu saja perlakuanku ini mengundang begitu banyak tanda tanya bagi mereka. Seorang Park Ghei In hanya mengendikkan bahu acuh mendengar good or even great news about her beloved boyfriend ?.Seharusnya dengan senang hati aku berteriak kegirangan sambil melompat-lompat dan mencium pipi setiap orang disekelilingku satu per satu.

Ini fenomena yang aneh bagi mereka. Tapi ya sudahlah terserah apapun yang ada dipikiran mereka. Bagiku sekarang aku adalah aku. Aku yang harus menjadi nahkoda dalam diriku. Bukan menjadi orang bodoh seperti beberapa waktu yang lalu. Memuja pacarku sendiri seolah ia mencintaiku sepenuh hati. Oh, betapa bodohnya aku. DULU.

Kulangkahkan kakiku menuju parkiran kampus, vespa kesayanganku pasti sudah menunggu ku lama. Dan sekarang sudah waktunya kami untuk mengistirahatkan diri di kamar kami masing-masing. Kamar tidur dan garansi.
“Ghei.. Tunggu !!!…hosh…hosh”. Ku tolehkan kepalaku sekedar melihat orang yang memanggil namaku.
“Yak!! Kau mau meninggalkan aku lagi, eoh!?” lanjutnya jengkel.
“ Ku kira kau sudah punya tumpangan yang lebih baik lagi, Hyun”. Jawabku.
“Perkiraan macam apa itu? Bagus sekali aksimu pulang terlebih dahulu tanpa menunggu sahabat baikmu ini”.
Sahabat baik? Are you sure? Lucu sekali sahabat baikku ini.
“Maafkan aku 2 minggu belakangan ini aku sibuk, ya sudahlah! Cepat naik”.

Namanya Seohyun, teman dekatku sejak kecil kalau tidak SD mungkin TK. Dia sekaligus tetanggaku, rumahnya tepat di sisi kiri rumahku. Orang tua kami juga cukup dekat , bahkan tak jarang kami tidur di rumah satu sama lain. Orang bilang kami sudah seperti kembaran, memang usia kami hanya terpaut 10 minggu.

Kami selalu berangkat dan pulang bersama ketika sekolah, dan menginjak bangku kuliah kini tak jarang juga kami masih melakukannya. Kenapa jarang? Tentu saja kami tidak satu jurusan yang membuat jadwal kami tak sepenuhnya sama.

___

From : Kyuhyun
Aku kerumahmu sekarang ya, honey :*

To : Kyuhyun
Terserah.

Tak berapa lama kudengar sebuah suara mesin mobil berhenti di depan rumahku. Kubuka gorden kamarku, dan benar saja dia Cho Kyuhyun_kekasihku. Aku jadi teringat pada waktu yang lalu. Dulu, ketika Kyuhyun mengatakan ingin kerumahku, aku pasti sangat exited dan langsung heboh dengan penampilan, penyambutan manis, dan sebagainya. Kontras sekali dengan sekarang bahkan aku merasa sangat jengkel padanya yang kuanggap sangat mengganggu waktu istirahatku.

Pakaianku hanya kaos oblong, celana jeans selutut dan rambut yang kugerai asal. Membuka pintu pun aku sangat malas. Biar saja adik ku _Park Minhyuk yang membukanya, nanti juga ia pasti akan masuk sendiri ke kamarku seenak jidatnya.

Ceklek…

“Hai….” Sapa Kyuhyun manis, sembari memeluk tubuhku. Kulepaskan tangannya perlahan.
“Hm…..”
“Kau marah padaku ya?” tanyanya.
“apa yang harus ku marah kan?”.
“Katakanlah, jika memang aku melakukan kesalahan”.
“Tidak, itu bukan suatu kesalahan”. Jawabku serius.

Sejenak suasana menjadi canggung diantara kami, kuraih gitar disampingku. Kumainkan lirih untuk membunuh kebosanan. Sesekali kulirik Kyuhyun yang tengah memperhatikanku dengan seksama.

“Aku benar-benar memikirkanmu akhir-akhir ini, Ghei In-ah..”
“Jadi, baru’akhir-akhir ini’? ” tanyaku acuh.
“Tidak, setiap hari aku selalu memikirkanmu Ghei… aku malah merasa khawatir apakah aku masih ada dipikiranmu atau tidak. Kau seperti bukan yang dulu lagi..” Suaranya sangat lirih mengucapkan kalimat terakhir.
Tidak, aku tidak akan terlena. Kau selalu dipikiranku Kyu… berfikir bagaimana bisa kau pandai sekali membodohiku dan aku yang terlalu mudah untuk dibodohi.

“Kau benar aku bukan yang dulu lagi, dan juga tidak ingin lagi jadi yang seperti dulu. Kalau memang perasaanmu mulai goyah kita bisa berpisah sekarang. Apapun yang kau inginkan akan kuhormati”. Ucapku serius.

“Aku kemari bukan untuk mengucapkan pisah padamu, Ghei… aku sangat mencintaimu hubungan kita bukan hanya satu, dua hari tapi sudah 3 tahun. Bagaimana bisa aku mengakhirinya dengan mudah ?”. Ujarnya panjang.

Kalau boleh jujur, aku sama sekali tak melihat guratan keraguan apalagi dusta disetiap ucapannya. Kalau aku masih seperti yang dulu, aku pasti langsung memeluknya erat dan bermanja ria. Namun kali ini, menyentuh tangannya saja aku sudah merasa sukar.

“Ehem!! bagaimana kalau besok kita makan siang bersama di tempat biasa dengan Seohyun”. Aku berusaha mengalihkan pembicaraan sekaligus mempersingkat pertemuan ini.

Kemudian ia mendekat dan memelukku sembari mendekatkan wajahnya pada wajahku berniat mencium bibirku, segera kualihkan pandanganku kearah lain. Seolah faham , kemudian ia memberi kecupan panjang di dahi pada akhirnya.

Wangi ini…parfum ini… aku tahu ini milik siapa.Dan aku tahu pasti, Kyu…

___

To :Kyuhyun
Aku sudah di tempat, jemput Seohyun sekalian.

Kini aku tengah duduk di sebuah tempat makan yang biasa aku, Kyuhyun dan Seohyun kunjungi. Bukan karena kebetulan semata aku datang lebih awal dan meminta Kyuhyun menjemput Seohyun untuk kemari. Aku memang memiliki sebuah tujuan pribadi yang harus segera kudapatkan.

Aku tak ingin semua ini terus berlarut-larut. Bagaimanapun aku harus dapat memastikan hubungan Kyuhyun dan Seohyun walau aku sudah tahu pasti tentang mereka berdua sejak 2 bulan yang lalu. Hari ini aku benar-benar ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri. Dan aku juga harus bisa menerima apapun kenyataannya.

Aku terus berfikir untuk ini semua. Dan sebuah kesimpulan yang dapat kutarik dari masalah ini. Bahwa ini bukanlah suatu kesalahan. There’s not a mistake. Jika memang Kyuhyun mampu membagi perasaannya untuk ku dan Seohyun itu bukanlah kesalahannya, kesalahan Seohyun dan juga kesalahanku. Ini masalah waktu. Hubungan tanpa ikatan formal dan suci tentu saja masih berhak berubah-ubah seiring berjalannya waktu . Kata orang ‘Sebelum janur kuning melengkung kesempatan itu masih ada’ jadi pengkhianatan bukanlah dosa yang besar pada tahap ini.

Aku sadar, bagaimanapun Seohyun dan Kyuhyun berhak atas perasaan mereka. Aku sama sekali tak membenci Seohyun yang notabene adalah teman dekat yang sudah kuanggap saudaraku sendiri walau tak kupungkiri aku sempat kecewa padanya. Bukankah itu sebatas wajar?.

Untuk Kyuhyun, bagiku 3 tahun itu memang lama namun entahlah sekarang aku merasa 3 tahun bersamamu itu seperti 3 hari saja. Dari awal kau terlihat menerima ku sebagai pacar yang memiliki predikat ‘fanatik’ dan sangat memujamu. Ku kira kau hanya memandangku, namun bukan salahmu juga , memang Seohyun sayang sekali kalau dilewatkan. Aku memang tak ada apa-apanya dibandingkan dengannya. Jika aku jadi pria pasti aku juga sama sepertimu.

“Apa kau sudah menuggu lama?” Tanya Kyuhyun.
“Tidak kok, aku sudah memesankan makanan favorit kita”.
Kami pun menikmati hidangan favorit kami yang memang sama. Sesekali aku mencuri pandangan pada mereka berdua. Hatiku tidak merasa tercabik seperti yang biasanya digambarkan pada sebuah novel melainkan merasa lega.

“Aku ke toilet dulu, kalian habiskan makanannya oke..”

Aku berjalan menjauhi kursi dan meja kami, setelah menemukan tempat yang sekiranya pas, aku berhenti dan memasang focus pada mereka. Kulihat mereka tengah bercanda ria, tangan Kyuhyun yang dengan lembut menggenggam tangan Seohyun sembari mengacak rambutnya pelan. Sungguh manisnya mereka.

___

“Appa, kenalkan aku pria muda yang tampan”. Ucapku sembari mengalungkan tangan ayah ke pundakku erat.
“Tumben sekali, kukira pria yang biasanya itu kekasihmu”. Ayah memang tahu Kyuhyun tapi ia tak tahu hubungan kami. Dan lebih baik memang begini.
“Aku tidak ingin kalah dengan Minhyuk, sepertinya ia sudah punya pacar, Appa”.
“Ada sih. Tapi dia tampan sekali, aku jadi awam ia mau denganmu atau tidak” Ucap Ayah cuek.
“Mwo?!! Tega sekali, Appa mengatakan hal seperti itu pada putrimu sendiri”. Jawabku jengkel.
“Baiklah putriku…”

___

Beberapa hari ini, aku jarang sekali berangkat kuliah dengan Vespa ku. Choi Siwon selalu mengajukan diri untuk menjadi relawan pengantarku kemana – mana. Kyuhyun ? aku sengaja menghindarinya dengan berbagai alasan logis. Kukira ini yang terbaik, cepat atau lambat hal seperti ini pasti akan terjadi.

Dan Choi Siwon adalah pria tampan, tinggi, berkelas dan super kaya yang Ayahku kenalkan padaku. Putra teman relasi Ayah yang juga teman masa SMU beliau. Choi Siwon pria idaman setiap wanita yang menurutku bukan hanya mengandalkan tampang dan harta keluarganya. Namun sosok muda yang ulet, pekerja keras, tegas dan cerdas. Aku cukup bersyukur mengetahui kenyataan ia sangat humoris dan menyenangkan.

Kami sudah dekat sejak lebih dari 2 minggu yang lalu, tidak ada suasan canggung sejak awal. Entahlah, kami merasa nyambung berbicara dalam topic apapun. Ia menyatakan perasaannya padaku 3 hari yang lalu, yang membuatku benar-benar berfikir keras. Dan pada akhirnya kini kami dalam masa percobaan.

“Ghei!!….” Suara Seohyun menyadarkanku.
“Wae, Hyun?”.
“Aku merindukanmu, kemana saja kau!?”.
“Hahaha, aku sibuk mengurus persiapan ujian thesis yang akan diselenggarakan seminggu lagi”.
“Kata Kyuhyun, kau tak bisa dihubungi”.
“Ya, aku memang menyingkirkan ponselku agar lebih focus”.
“Baiklah…”
“Oh ya, bagaimana kalau nanti kita makan malam ditempat biasa lagi”
“Tentu saja, Why not?”

___

“Halo, Kyu kau diamana?”
“…………………………”
“Temui aku di taman utama kampus sekarang, oke!”
“……………………….”

Bip.

“Hosh…hoshh..hoshh….” suara nafas yang tersenggal-senggal menyapa telingaku.
“Ghei In-ah..” sontak, Kyuhyun memelukku erat.
“Kau…aku merindukanmu..” persis ucapan Seohyun tadi, serasi sekali.

Aku pun melepaskan pelukannya perlahan , namun ia tetap menggenggam tanganku.
“Nanti malam, jemput Seohyun. Kita makan malam bersama” Ia menganggukkan kepala antusias. Aku tahu ia pasti senang sekali kali ini aku mengajak Seohyun lagi.

Inilah saatnya.

___

Siwon menggenggam tanganku erat.

“Ini Cho Kyuhyun, dan ini Seohyun kekasihnya sekaligus sahabatku”. Ucapku memperkenalkan mereka pada Siwon. Kulihat Kyuhyun yang terlihat kaget.

“Aku Choi Siwon ,kekasih Ghei In”.

Seketika Kyuhyun melotot dan Seohyun tersedak air liurnya sendiri. Aku hanya memasang wajah cool ku sebisa mungkin. Bagaimanapun ini harus berhasil.
“Ghei ,apa maksudmu?” Kyuhyun pun mengangkat suara,
“Eiy…aku sudah tahu hubungan kalian kok, jadi jangan sungkan lagi oke..”. Jawabku cepat.
“Ghei…sebe-“ ku sela ucapan Kyuhyun.
“Maaf sekali, Siwon harus pergi ke Taiwan malam ini juga dan aku harus mengantarnya. Jadi kalian berdua nikmatilah makan malam manis ini, ini semua aku loh yang menyiapkannya” .
Akupun langsung menarik tangan Siwon cepat keluar dari tempat ini.

___

“Apa Noona mu ada?”
“Ku rasa kalian sudah tidak ada hubungan lagi , Hyung”.
“Ku mohon, aku ingin menemuinya”
“Sebenarnya aku menyukaimu sebagai Hyung kandung ku, tapi aku benar-benar tidak berharap kau menjadi Hyung iparku. Noona lebih baik dengan Siwon Hyung, aku tahu Siwon Hyung bukan tipe pria brengsek”.
“Minhyuk-ah, dengarkan aku… ak-“
“Aku tahu ,Hyung!!. Saat kau sering mampir kerumah Seohyun Noona setelah kau pulang dari rumahku. Kau berkencan dengannya beberapa kali, dan aku tahu Noona ku yang mulai mencium kebusukanmu!!! Aku menahan itu semua menunggu saat dimana Noona ku mulai bertindak dengan sendirinya”.

“Maafkan aku…”
“Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri sebagai pria. Noona ku yang polos seharusnya tidak patut dimiliki pria liar!! Aku menahan emosi ini lama. Betapa aku merasa terhina melihat Kakak ku di duakan dengan wanita lain oleh orang sepertimu!!”.
“Apa yang harus kulakukan….”
“Apa yang harus kau lakukan? Tentu saja jangan ganggu Noona ku lagi, biarkan ia bahagia dengan Siwon Hyung. Dan jangan sakiti Seohyun Noona yang juga sudah kuanggap sebagai saudara ku sendiri”.

Kurasakan air mata ku yang terus mengalir tanpa henti mendengar percakapan panas Minhyuk dengan Kyuhyun. Hatiku terasa teriris-iris mendengar setiap ucapan kasar Minhyuk pada Kyuhyun. Aku menangisi keduanya. Minhyuk yang berusaha melindungiku dengan sangat baik dan juga perasaan Kyuhyun yang mendengar cacian dari Minhyuk tanpa ampun.

Hingga kurasa hening, tidak ada lagi suara kuras Minhyuk. Kubuka gorden rumah dan melihat bagian depan rumah yang sudah sepi. Kemudian mataku memutar arah pada kediaman Seohyun. Kamarku tepat disisi kiri rumah dilantai 2. Bahkan aku dan Seohyun sering berkomunikasi secara langsung disini.

Kulihat Kyuhyun dan Seohyun di taman rumah keluarga Seohyun, entah sejak kapan Kyuhyun disana. Yang pasti sekarang aku melihat nya tengah memeluk Seohyun erat. Melihat mereka seperti itu, aku merasa seperti orang jahat yang mempersulit hubungan mereka. Tapi apa ini semua salahku? Oh sudah-sudah, drama ini harus segera diakhiri.

Aku benci mendayu-dayu dan lembek, jadi kesimpulannya mereka cocok dan aku sudah rela. Siwon juga ada disampingku. Tidak ada lagi yang perlu dipikir berat. Bagaimanapun kami harus bahagia, dan tidak boleh ada kisah sedih di hari minggu lagi antara kita.

___

Sudah beberapa hari berlalu, aku tak menghitung berepa tepatnya. Hubunganku dengan Siwon semakin membaik, orang tua kami bahkan mendukung adanya tahap yang lebih serius diantara kami. 2 minggu lagi adalah acara wisuda, dan jelas aku akan resmi menyandang gelar sarjana.

Kyuhyun dan Seohyun? Aku sudah lama tak melihat mereka bersama. Aku sudah mengganti nomor ponsel dan tinggal di sebuah apartement yang baru ku beli baru-baru ini. Tidak banyak yang tahu tempatnya selain keluargaku dan Siwon. Sudah lama sekali aku tidak pulang kerumah dan aku sangat merindukan Minhyuk. Kuputuskan untuk kesana saja.

___

“Appa!!”. Ucapku girang sembari memeluk ayahku erat.
“Ck, kau tak pantas lagi untuk bermanja”.
“Hu…aku tahu, aku sudah tua Appa. Dimana Minhyuk?”
“ Di kamar mungkin”.

Aku pun menaiki tangga rumah menuju kamar Minhyuk yang berada tepat disamping kanan kamarku. Kubuka kamarnya tanpa ketukan yang memang sudah menjadi kebiasaanku.

“Astaga!!!!”
Ku usap-usap mataku kasar. Tidak lucu kan kalau tiba-tiba ini semua hanya mimpi di siang bolong. Mimpi melihat seorang Cho Kyuhyun memakai boxer dan kaos oblong dikamar Minhyuk.

“Hai!” sapanya bodoh.
Tidak , bagaimanapun aku harus stay cool. Apapun alasannya disini, itu bukan urusanku. Aku hanya ingin bertemu adikku tercinta. Itu saja.
“Mana Park Minhyuk?”
“Itu err…. Dia dikamarmu”. Tanpa basa-basi aku langsung menuju kamarku.
Kududuki punggungnya yang tengah tengkurap di ranjang sembari mengotak-atik laptopnya.
“Noona! Berat ..”
“Jadi tidak rindu?”
“Aku kan bilang berat bukannya tidak rindu, tentu saja aku merindukan separuh hatiku ini” Godanya. Akupun berbaring disampingnya sembari mengapitnya erat. Ada 2 macam rindu dalam benakku, merindukan Minhyuk dan suasana kamarku.

“Hyun hyung sudah tinggal disini semenjak kepindahanmu. Kau tau ia sudah seperti orang gila yang mengemis pada Appa dan Eomma untuk tinggal disini menunggumu. Dan kau tahu , Appa bahkan hanya tertawa terbahak-bahak melihatnya”.
“Biarkan saja…”

Aku dan Minhyuk kemudian saling bercerita dan bercanda bersama. Melepas kerinduan.
___

Jam menunjukkan pukul 5 sore, kurasa aku sudah lupa waktu jika mengobrol hal-hal tanpa arah dengan Minhyuk. Beberapa menit yang lalu Siwon menelfonku dan mengatakan jika ia ingin mengajakku jalan-jalan sekalian menjemputku dari rumah.
“Kurasa sudah cukup nostalgia kita, kalau kau merindukanku datang saja ke apartement”. Pamitku pada Minhyuk.
“Ya sudah, hati-hati kalau kencan sama Siwon Hyung jangan sampai larut malam”.
“Kenapa, sseolah-olah sekarang kau yang jadi seorang kakak?”.
“Jika kau tanya pada siapapun akan sama jawabannya, bahwa kau baru bersikap dewasa itu pasca kau dan Kyuhyun Hyung berpisah”.
“Whatever!”

Kututup pintu dengan keras, jujur aku sedikit jengkel jika nama itu disebut-sebut. Padahal Minhyuk tahu itu.
“Astaga!!!” untuk kedua kalinya aku terkejut.
Kulihat Kyuhyun tengah berdiri di depan kamar.
“Ada apa?” tanyaku.
“Jadi selama ini kau tinggal di apartement pribadimu?” tanyanya dengan tatapan sendu.
“Ya”.
“Er.. aku tak pernah lagi melihatmu, dan… aku mencarimu tapi semuanya enggan mengatakan padaku keberadaanmu, jadi kuputuskan untuk tinggal disini. Menuggumu”.
Aku hanya diam mendengarkan ceritanya.
“Kuharap kau mau mengatakan sesuatu untukku, karena aku tak tahu ingin menanyakan apa padamu. Aku gugup sekarang, maaf tapi ini tiba-tiba saja terasa begitu”. Kulihat bibirnya bergetar dan ia menautkan kedua tangannya erat.
Ku menghela nafas.

“Aku dulu memang terkenal dengan predikat pacar yang sangat posessif dan fanatic. Tapi itu semua bukan berarti aku tidak punya batasan, kufikir hubungan seperti pacaran itu sedikit gambaran bagaimana nantinya di hubungan pernikahan. Jika selama pacaran saja sudah bisa berselingkuh apalagi kalau sudah menikah? Bagaimana mungkin aku mempercayakan diriku padanya…
Ini semua bukan salah siapa-siapa, Seohyun cantik jadi wajar jika kau terpesona. Dan Seohyun kau goda sudah pasti ia akan meleleh, dia tipe gadis pemalu dan mudah tersentuh. Lupakan saja. Aku dan Siwon juga semakin membaik tunggu saja undangan pertunangan kami yang mungkin tidak lama lagi”.
Aku pun bersiap melangkah.

“Aku dan Seohyun tidak pernah bersama lagi sejak itu, aku tidak menggodanya itu terjadi begitu saja. Dan aku menyadari aku hanya memikirkanmu. Kita belum berpisah, kita belum menyatakannya secara formal”.

“Lalu kau ingin perpisahan ini diproses di pengadilan atau apa!!!. Aku benar-benar tak tahu jalan pikiranmu, itu bukan urusanku lagi kau sudah tidak bersama Seohyun atau kau dekat dengan siapa!. Dan tentu saja kau memikirkanku karena kau merasa kasihan padaku. Tapi maaf-maaf saja aku bahagia sekarang. Pulanglah!”.

Kyuhyun tetap mengikuti langkahku hingga mendekati pintu rumah, namun tiba-tiba saja pintu terbuka dan ternyata itu Siwon.

“Oh, kau sudah datang?” tanyaku pada Siwon.
“Eh, hm…kau tidak sedang sibuk kan?” tanyanya bingung.
Siwon hanya bergantian melirikku dan Kyuhyun dibelakangku. Wajar saja, ia pasti bingung Kyuhyun disini. Ditambah lagi Siwon sudah tahu tantangku dan Kyuhyun, jadi bisa jadi begitu banyak pertanyaan dibenaknya.
“Ayo!!” Ajakku sembari menarik lengan Siwon.
Sama sekali tak menghiraukan seseorang itu.

***

“Ghei In-ah kau semakin cantik saja”
“Terima kasih ,Nyonya Choi”.
“Panggilan apa itu? Eomonim!!”
“Er…baiklah Eomonim”.

Hari ini keluarga Siwon datang kerumahku, bilangnya sih makan malam. Tapi aku juga tidak tahu makan malam ini pada intinya apa bisa lamaran, bisa juga malah perpisahan. Dan kurasa opsi pertamalah yang lebih masuk akal.
Aku sebenarnya sempat bingung juga mengapa Ibu Siwon memujiku semakin cantik. Jangan kalian pikir sekarang aku memakai pakaian seperti dress atau gaun. Aku bahkan hanya memakai celana jeans dan kemeja panjang biru laut dengan rambut yang ku gerai asal.
Siwon membawakanku bunga, kulihat Eomma yang melihatnya berbinar-binar. Ya, beliau memang penggemar bunga dalam jenis apapun. Dan ayahku adalah tipe pria yang tak memiliki minat pada bidang romantic.
“Lain kali beri saja aku uang yang banyak “. Candaku pada Siwon.
“Kau mau uang sekarang? Aku bisa berikan sebanyak yang kau mau sekarang juga” balasnya.
Salah satu alasan aku nyaman bersama Siwon adalah dia mudah diajak bercanda.
“Sebenarnya inti makan malam ini apa?” tanyaku.
“Nanti kau juga akan tahu” jawab Siwon sembari mengecup pipiku lembut.

***

“Seperti yang sudah saya katakan tadi, Park Jung Soo-ah kami kesini untuk meminang putrimu untuk putraku, Choi Siwon” ucap Ayah siwon pada Ayahku seusai makan malam.

“Aku benar-benar baru kali ini melihat Siwon mau menggandeng wanita, dan Ghei In adalah perempuan yang baik jadi aku begitu mengharapkan mereka bersatu”. Timpal Ibu Siwon.

“Ghei In tidak sebaik yang kau kira, dia ini sangat cuek dan terkadang menjengkelkan”. Apa-apaan ini? Apakah kisah ini wajar terjadi ketika seorang perempuan dilamar oleh keluarga sempurna dan Ibu sang perempuan mengatakan ini.
“Siwon juga bilang begitu, katanya Ghei In itu sangat cuek dan sulit ditaklukan”. Ucap Ayah Siwon tiba-tiba.
Melihat Siwon yang menutup mukanya, kami semua tertawa karenanya.
“Baiklah-baiklah, sebaiknya kita tunangkan dulu atau langsung nikahkan saja anak-anak ini?”. Tanya Ibu Siwon gegabah.
“Biarkan mereka yang menentukan, lagipula aku hanya mengantar Siwon hingga tahap ini untuk selanjutnya biar dia sendiri yang pilih “. Bijak sekali Ayah Siwon.
“Kalau aku-“ ucapan Siwon tiba-tiba terputus, ekspresinya terlihat seperti sedang terkejut.

Kami semua kemudian mengikuti arah pandangnya, dan terpampanglah pemandangan yang wajar saja membuat kami semua melongo. Minhyuk yang menarik tangan Kyuhyun, seperti tengah menahannya. Ya Cho Kyuhyun.

“Aku sudah berusaha mencegahnya, tapi ia benar-benar seperti kesetanan”. Ucap Minhyuk ngos-ngos an.
Kemudian Kyuhyun menghempaskan tangan Minhyuk dan berlutut ke hadapan Ayahku.
“Ku mohon, paman. Aku tahu diri sudah merepotkanmu beberapa waktu ini. Tapi sungguh tujuan ku hanya satu. Izinkan aku menikahi putrimu”. Ucapnya ngotot.

Suasana tiba-tiba menjadi hening, semua yang ada disini seolah sedang mengikuti upacara dengan khitmad. Satu-satunya yang tenang disini hanya Ayahku. Ia hanya tersenyum dan sama sekali tak ambil pusing sepertinya.
“Kau sebenarnya mau menikahi putriku atau aku? Kenapa kau malah berlutut dan memohon padaku? Memangnya aku sudah pernah menolakmu sebagai menantu?” Ucapan Ayahku benar-benar membuat para hadirin disini berputar-putar.
Kyuhyun pun segera menghampiriku dan menggenggam tanganku erat.
“Perkenalkan, saya Cho Kyuhyun putra dari Cho Younghwan ingin melamar Park Ghei In”. Ucap Kyuhyun sembari membungkukkan badannya.
“Kau siapa? Berani-beraninya, Putraku lah yang terlebih dahulu melamarnya”.Protes Ibu Siwon.
“Anda salah Nyonya, saya sudah berhubungan dengan Ghei In selama tiga tahun. Namun saya menyia-nyiakannya dan melakukan kesalahan yang saya jamin tidak akan saya ulangi lagi”. Jawab Kyuhyun tegas yang mengundang tawa, ayah Siwon.
“Hahaha, dia benar-benar mengingatkanku ketika aku melamar Ibu Siwon. Aku juga melakukan hal memalukan seperti ini”. Ayah Siwon masih tertawa sembari menunjuk kearah Kyuhyun.
“Dia setiap hari berusaha menemuiku untuk sekedar memintaku untuk tidak melemarmu, katanya ia akan berhenti bernafas jika melihatmu menikah denganku”. Ucap Siwon padaku.
“Ghei In-ah cepat katakan sesuatu, jangan hanya diam seolah kau tengah bermain peran sebagai seorang putri yang diperebutkan 2 pangeran”. Ujar Ibuku jengkel.
“Kalau dilihat dari sisi manapun Siwon yang lebih baik”. Ini benar-benar opiniku.

Kulihat ekspresi Kyuhyun yang berubah menjadi sendu, kepalanya ditundukkan dan genggamannya mengendur. Aku tahu sekali ia sangat hancur. Penampilannya juga seperti tak terawat, rambut-rambut kecil di janggutnya yang tak dicukur dan kantung mata dikedua matanya. Rasa-rasanya Kyuhyun yang sempurna itu sudah memudar digantikan dengan Kyuhyun yang menyedihkan. Jika ini semua aku penyebabnya maka suatu kebanggaan bagiku. Dia yang berselingkuh tapi dia juga yang stress dan patah hati. Siapa suruh kau bermain-main dengan seorang Park Ghei In?.

“Lihatlah! Genggamannya sudah mengendur, bagaimana bisa aku mempercayakan hidupku pada orang plin-plan sepertinya?” Ia pun segera mengeratkan genggamannya.
“Jadi kau mau menikah denganku?”
“Satu tahun lagi..”
“Tidak, aku tak bisa menahannya lagi, bulan depan” ucapnya ngotot.
“Oh, jadi kau mau sok mengatur. Bagus! Begitulah sifatmu”
“Ya sudah 3 bulan lagi bagaimana?” tawarnya.
“Hey!! apa kalian melupakan acara kita yang sebenarnya hari ini?” Tanya Ibu Siwon.
“Sudahlah, sayang. Apa kau tega memisahkan mereka”. Ayah Siwon pun angkat bicara.
“Aku tahu ini semua akan terjadi, kalaupun aku jadi menikah dengan Ghei In kurasa pria ini akan tetap terus menghantuiku” Ujar Siwon santai.
“Nikahi dia bulan depan” .PutusAyahku.
“Yess!!!!” jawab Kyuhyun girang kemudian ia mengangkat tubuhku dan memutarnya.
“Yak!!!”.

~ END ~

9 thoughts on “Relationship [Kyuhyun]

  1. Muahaha 😀 sifat buncit ajaib di sini.
    Dan tetap di sndri yg psti akan mrsa kehlangan.
    Jadi inget kata2mu dulu author-nim, kalo gak slah intinya tu gini, “u gak bakal ngebatesin oarng yg sedang mnjlin hubungan sama u, terserah mereka mau ini itu, karena hubungan saat ini mash skdar pacaran.” yah setidaknya seh gitu, klo salah ya maap 😀
    Lanjutkan karyamu, semangat !

    Like

  2. Ige mwoya!
    Biasanya aku pro kyuhyun.
    Tapi disini aku pro gei in eonni, kenapa ga sama siwon aja hhahaha
    Biar kapok tuh di setan hehehe
    Ffnya bagus eonni, membangkitkan emosi pembaca.

    Like

  3. Yup stuju bnget
    Dia yg slingkuh, dia jg yg stress
    Lucu ayah ge in

    Uh…….siwon sama q aja

    Keren dech, biasanya khan klw soal dikhianati pzti genrenya sad

    Eh, koq ini ngrasa genre comedy

    Like

  4. Entah knp pemikiran author sm dg ku.. Baru skrg ni aku nemu karakter cewe yg naksir kyuhyun dg pemikiran dewasa ttg sebuah hubungan. Selain unsur komedi yg disisipkan ditmpt yg g terduga. Keren ffnya. Btw aku reader baru, slm kenal y ^^ n ff nya keren. Selain menghibur jg ada kesan n pesan yg berkesan. Sugoi ^^

    Like

  5. ghei in emang kerennnn
    bener sich emang buat apa nyeselin cowok macam kyuhyun biarpun udah dikhianatin ya harus move on cowok kan gk hanya dia aja

    akhirnya kyuhyun sendirikan yang stress dan patah hati padahal dia yang bikin ulah
    dikiranya ghae un bakal terluka dan tersiksa tapi salah besar kamu kyu

    ahh aturan mah jangan diterima ya lamaran kyuhyun biarin aja ghae in nikah ma siwon yang juga baik hati
    ini ff emang bagus bangetttttttt

    Like

Leave a comment